Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Inspirasi kebaikan

Saya menonton sebuah iklan yang diproduksi di Thailand. Iklan ini menceritakan tentang seorang pemuda yang setiap hari berbuat baik. Ia bekerja. Sepanjang perjalanan menuju tempat kerjanya ia selalu melakukan hal yang sama. Pertama, melihat air yang mengalir dari genteng rumah orang dan ia menadahinya dengan pot. Lalu, membantu seorang ibu-ibu pedagang yang mendorong gerobaknya. Setiap makan siang, seekor anjing menghampirinya dan ia memberikan setengah makanannya. Ketika pulang bekeja, ia mendapati pengemis, ibu dan anaknya. Gelas anaknya bertuliskan untuk pendidikan. Ia sealu memberikan sisa uangnya hari itu untuk anak pengemis tersebut. Seorang bapak mengamatinya setiap hari dan menggelengkan kepalanya setiap melihat pemuda itu. Untuk apa ia sealu melakukan semua itu. Sampai di kontrakannya, ia pun selalu menggantungkan pisang di pintu kontrakan seorang nenek yang tinggal sendirian. Semakin lama, tanaman dalam pot itu tumbuh dan berbunga. Ibu pedagang menjadi lebih baik dan ti

The Happiness Project

I already have a book to read in the beginning of 2017, The Happiness Project - Gretchen Rubin. It catches my mind to dive the idea.. "Other people’s radical happiness projects, such as Henry David Thoreau’s move to Wolden Pond or Elizabeth Gilbert’s move to Italy, India, and Indonesia, exhilarated me. The fresh start, the total commitment, the leap into the unknown—i found their quests illuminating, plus i got a vicarious thrill from their abandonment of everyday worries. But my project wasn’t like that. I was an unadventurous soul, and i didn’t want to undertake that kind of extraordinary change. Which was lucky, because i wouldn’t have been able to do it even if i’d wanted to. I had a family and responsibilities that made it practically impossible for me to leave for one weekend. Left alone for a year. And more important, i didn’t want to reject my life. I WANTED TO CHANGE MY LIFE WITHOUT CHANGING MY LIFE, by finding more happiness in my own kitchen." So,

Hubungan - Mereka yang hilang hal. 3

Ketika kita merasa begitu nyaman terhadap seseorang terkadang tanpa sadar kita merasa memilikinya. Ketika kita menyukai seseorang tanpa sadar kita hanya melihat kebaikan-kebaikannya dalam kacamata kita. Sebaliknya, ketika kita membenci seseorang tanpa sadar juga kita hanya melihat keburukan-keburukannya dalam kacamata kita, tanpa menghiraukan kebaikan-kebaikannya yang sebenarnya jauh lebih banyak dari itu. Pertanyaannya adalah apakah kita memilih ego kita atau hubungan kita? Ketika salah satu jawaban kita atau mereka adalah ego, maka pasti kita akan kehilangan. Walaupun kita memilih hubungan kita, tidak akan pernah berhasil jika ia memilih egonya karena menang – kalah bukan lah suatu hubungan. Sebuah hubungan haruslah saling memberi dan menerima. Jika seseorang benar-benar penting dalam hidup kita, pastilah pemaafan kita jauh lebih besar dibandingkan kesalahannya. Namun, jika kita tidak bisa memaafkannya, maka mungkin kita tidak benar-benar menyayanginya.  Saya bukanlah orang yang

2016 Highlights

Tahun transformasi.........................................................................................................1 Event............................................................................................................................3 Training........................................................................................................................27 Buku............................................................................................................................42 Film.............................................................................................................................52 Treatment.....................................................................................................................67 Travelling......................................................................................................................77 Menjadi lebih baik.........................................................

Improvement Begins With "I"

Akhir-akhir ini saya begitu terinspirasi. Bayangan S2 di luar negeri dan profil orang-orang hebat silih berganti di benak saya. Tidak sengaja saya pun membaca profil senior saya di SMA yang sekarang sudah menjadi Big Boss dengan segudang pencapaiannya. Bukan hal yang mengejutkan memang banyak lulusan SMA saya yang sukses berkarya, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Sayangnya, banyak juga yang sudah mengganti kewarganegaraannya. Berada di tengah-tengah orang-orang seperti itu dulu, pencapaian yang menurut kacamata orang lain luar biasa menjadi tampak biasa saja di mata kami. Wajar, pemikiran kami sama, kami b erpikir bahwa kami  bisa mencapai hal-hal 'luar biasa' itu. Nah, jadi aneh sekarang jika kita melihat seseorang dengan begitu banyak pencapaian dan berpikir bahwa dia luar biasa dan kita tidak mungkin mencapai apa yang dia capai. Kenapa tidak mengganti pemikiran kita dengan pemikiran mereka yang sudah berhasil? Pastinya kita percaya bahwa kita bisa men

Good Vibes

Kamu pernah gak ketemu orang baru dan ngerasa klop banget sampai bisa ngobrol ngalor-ngidul seperti sudah lama kenal? Atau pernah gak lihat seorang stranger dan bawaannya sebel aja padahal kenal juga nggak? They call it vibes. Vibes tidak lain adalah energi. Pasti sudah pernah ya dengar hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa jumlah energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah—ia akan tetap sama. Energi tersebut tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan; namun ia dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain. Nah, setiap manusia punya vibes ini. Umumnya good vibes akan menarik hal-hal baik dan bad vibes akan menarik hal-hal yang tidak baik. Teorinya sama dengan yang dibahas di salah satu buku best seller , Quantum Ikhlas. Kabar baiknya adalah kita bisa mengubah vibes kita dan melatihnya untuk selalu jadi good vibes . Salah satu faktor utama yang mempengaruhi vibes kita adalah lingkungan. Lingkungan kita memberi pengaruh besar terhadap kita. Bukan

Sapaan Itu

We ow we. Yup, wow banget ketika disapa oleh perusahaan impian. Jarak yang jauh, kemacetan yang mengular dan hiruk-pikuk tengah kota seakan gak jadi penghalang lagi ketika yang menyapa kita adalah perusahaan yang dari dulu kita mimpikan. Sama halnya ketika kita sedang jatuh cinta, segala kekurangan menjadi tidak berarti lagi karena kita tahu kita sangat mendambakannya. Mungkin rasanya sama seperti sedang jatuh cinta ketika perusahaan raksasa tersebut menghubungi saya. Setelah menerima telepon itu, saya langsung menari-nari dan memberitahu sahabat-sahabat saya. Rasa cinta terhadap sesuatu ternyata memang bisa membuat kita lebih bergairah menjalani hari-hari kita. Di sepanjang hari itu saya menjadi sangat bersemangat dan terinspirasi, seperti ingin mengubah dunia :p Mudah sekali ya bagiNya membolak-balik sesuatu, tinggal klik dan saya merasa begitu senang. Pertanyaannya adalah apakah suasana hati saya tergantung oleh keadaan yang terjadi di luar atau apakah saya bisa mengendalikan

Antara Ahok dan Bela Islam

Melihat berita sana sini tentang politik dan bela Islam, tergelitik juga untuk ikut komentar. Mana yang benar yang dukung Ahok atau yang bela Islam? Apa yang dukung Ahok berarti tidak bela Islam? Apa yang bela Islam berarti tidak bol eh  dukung Ahok? Apakah keduanya adalah pilihan mutlak antara Ahok atau bela Islam? Sejajar kah ? Mari pakai analogi lain.. A dan B. A muslim dan B non muslim, A tidak bisa kerja dan B bisa kerja. Siapa yang Anda pilih untuk menjadi karyawan Anda? Saya sebagai hrd pasti pilih B. Apakah itu berarti saya tidak bela agama saya? Lalu jika karyawan lain komplain, "B menghina Al-Ikhlas. Menurut B, Tuhan ada tiga dan ia punya anak." Apakah saya akan memecatnya atau mengadukannya ke polisi? Tidak, paling saya panggil dan saya ingatkan, "Bagi Anda agama Anda dan bagi saya agama saya. Mohon tidak ada intimidasi SARA." Apakah saya menjadi penista agama karena tetap mempekerjakannya? Di sini saya tidak bermaksud memb ela atau men dukung

Nilai Manusia

Ada yang menarik dari bertemu dengan orang-orang baru dan melakukan sesuatu yang baru bersama mereka. Manusiawi rasanya ketika bertemu orang baru hal pertama yang kita lihat adalah penampilannya. Penampilan juga bisa mempresentasikan bagaimana seseorang menghargai dirinya dan menghargai orang yang melihatnya, tidak harus wah namun cukup rapi dan sopan. Nah, penampilan ini sering menjadi dasar bagaimana orang memperlakukan orang lain padahal jika dinilai secara bobot keseluruhan nilai manusia, mungkin hanya 10%. Kenapa? Karena penampilan mudah sekali dimanipulasi. Penampilan bukanlah identitas manusia sesungguhnya. Jadi ingat cerita sufi di Timur Tengah yang datang ke pesta dan tidak diizinkan masuk karena penampilannya yang biasa saja. Setelah pulang, beliau mengganti bajunya dan berhasil dipersilahkan masuk. Beliau mengambil makanan, membuka bajunya dan menuangkan makanan tersebut ke dalam bajunya. Semua orang terkejut dan bertanya mengapa beliau berbuat seperti itu. Beliau menjawab,

Welcome November

Selamat datang November, bulan dimana saya dilahirkan. Bulan ini selalu mengajak saya merenung tentang apa saja yang sudah saya lakukan selama ini dan mau kemana. Hidup saya masih mengalir apa adanya, kurang ambisi. Hmm.. menikmati hidup tapi tak banyak memberikan sesuatu. Saya bersyukur, tapi saya bisa lebih baik. Misi saya untuk dapat mencintai tanpa henti dan bermanfaat tanpa lelah hanya akan menjadi kata-kata kosong jika komitmen saya setengah-setengah.  Only sp eak  what you will bring to  existence.. Ada tiga hal yang harus saya asah sangat dalam: 1. Integritas Walk the talk Doing right things when nobody is watching Ucap, laku, lampah jadi satu  Menjaga gerak-gerik rasa 2. D et erminasi  firmness of purpose; resoluteness, faith, courag e ketetapan hati, komitmen, keteguhan, kejelasan visi 3. K ep edulian  Untuk menjawab pertanyaan 'Hidup untuk apa? Hidup menuju kemana? Apa yang paling penting? Bagaimana melakukan yang paling penting?' Cukup d

Bahayanya Membuka Mulut*

Para politikus kita terkenal akan keterbukaannya, khususnya mengenai wilayah antara hidung dan dagu mereka. Seperti telah menjadi tradisi berabad-abad, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh pepatah dari cerita Jataka berikut ini. Dahulu kala, seorang raja telah dibuat jengkel oleh salah seorang menterinya . Kapanpun diadakan rapat untuk membahas sesuatu dalam sidang, menteri itu akan menyela dan mulai berpidato yang tampaknya akan berlangsung selamanya. Tak seorang pun, bahkan sang raja sendiri, berkesempatan untuk mengatakan sesuatu. Lebih-lebih, apa yang dikatakan oleh si menteri jauh tidak menarik ketimbang isi sebutir bola pingpong. Setelah suatu rapat lain yang juga tidak menghasilkan keputusan apa pun, sang raja mencari kedamaian di tamannya, menjauhi kefrustrasian politik. Dibagian taman yang terbuka untuk umum, sang raja menyaksikan sekelompok anak-anak yang riang gembira mengerumuni seorang lelaki paruh baya, seorang lelaki cacat yang duduk di tanah. Anak-anak itu m

Antara Logika dan Rasa

Pernah gak sih sangat menginginkan sesuatu tapi ketika dipikirkan lebih dalam sepertinya pilihan itu salah dan kita memilih yang lain berdasarkan logika kita? Logika kita berkata bahwa itu pilihan yang seharusnya tapi seperti ada yang salah di ruang rasa kita. Saya mungkin lebih mengikuti kata logika saya dibandingkan kata rasa saya, lebih thinking daripada feeling, lebih memilih bagaimana yang seharusnya bukan yang memang saya inginkan. Saya berpikir benar namun saya tidak berasa benar dan disitu saya tidak sepenuhnya yakin bahwa saya sudah benar. Hmm semoga bisa lebih bijak dalam memilih dan bertindak..

Nanjak

Horeee nanjak juga untuk pertama kalinya. Tadinya milih Gede yang dekat tapi karena lagi ada barengan nanjak jadi ke Prau Dieng dengan ketinggian 2565 mdpl. Treknya curam. Walaupun cuma makan waktu sekitar 3 jam, treknya sudah bisa buat paha, lutut, dan betis pegel-pegel. Sempat ditanya teman filosofi nanjak itu apa. Aku jawab gak tahu mau coba aja karena belum pernah. Setelah sampai puncak, agak bingung sebenarnya kenapa orang-orang mau nanjak susah-susah dan makan seadanya demi pemandangan dari atas gunung. Tapi alhamdulillah waktu kesana gak hujan dan dapat sunrise cantik di puncak dengan latar 2 gunung, Sumbing Sindoro dan lautan awan Dieng. Ada perbedaan yang jelas antara orang yang bisa nanjak dengan riang gembira dan yang susah payah hampir pingsan. Menurut aku semua itu terjadi di pencipaan pertama atau gambaran mental. Maksudnya adalah apakah kita berpikir positif atau gak untuk bisa sampai ke puncak karena pemikiran kecil tersebut bisa sangat mempengaruhi kondisi bad

Rumah Digital

Sabtu kemarin saya sempat ikut sosialisasi dari suatu perusahaan penyedia jasa domain dan web hosting di bilangan Mampang. Judulnya 1 Juta Domain Gratis dari Kemkominfo. Mereka memberikan penjelasan komprehensif mulai dari pengertian dasar apa itu domain dan web hosting sampai dengan trial aplikasinya. Intinya, domain adalah alamat website dan hosting adalah tempat penyimpanan data website kita. Ibaratnya bangunan, hosting adalah lahan rumah kita dan domain adalah alamat rumah kita sementara isinya adalah rumah digital kita. Dari sekitar belasan peserta yang ikut, ada yang belum punya blog, ada yang punya blog gratisan seperti saya ini dan ada juga yang sudah punya blog dengan domain berbayar. Nah kalau diibaratkan rumah, ada yang belum punya rumah, ada yang di perumahan bersubsidi dan ada yang di perumahan elite. Yang sudah mempunyai rumah elite pastinya mereka yang sungguh-sungguh mengisi rumah digitalnya.   Apa untungnya sih mempunyai domain gratis dari Kemkominfo dengan eksten

Sajak Kosong

Bagaimana waktu menelan rasa? Sepi ini selalu merujuk kepadamu Sepi di tengah ramai atau sepi di tengah malam Dapatkah kau lihat pada cermin hati Tentang apa ia memuja diri Atau dengarkan senandungnya yang lirih Bisikan suci telah terpatri

Preferensi

S etiap orang m empunyai preferensi, baik benda maupun sifat. Preferensi merujuk pada apapun yang kita sukai. Yang sesuai preferensi membuat kita nyaman dan sebaliknya tidak membuat kita nyaman. Tidak ada yang salah dengan itu, hanya ketika itu mengganggu batas makhluk yang lain maka preferensi kita menjadi salah. Sebagai contoh, kita lebih senang makan langsung dengan tangan tanpa sendok atau garpu, itu sah-sah saja sampai pada batas dimana jika tidak menggunakan sendok adalah tidak sopan, mungkin seperti di perjamuan makan kerajaan misalnya. Ada yang unik ketika misalnya datang telat menjadi preferensi saya. Sah-sah saja bukan? Pertanyaan selanjutnya adalah apakah itu mengganggu yang lain? Jika ternyata saya janjian dengan orang yang mempunyai preferensi yang sama, maka itu tidak salah. Sebaliknya, dengan yang suka datang tepat waktu maka saya mengganggunya dan itu menjadi salah. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa preferensi kita atau orang lain tidak dapat menjadi standar apakah s

No Worry

I saw many roads to reach my destination, so many roads. I couldn't travel all the roads and I didn't need to do that for sure. I stood still, thinking. I choose the fun one and I got lost. I just wasted my time but I learned. I stopped walking. Time passed. I even stopped thinking, did nothing. I asked myself softly, "Where do you want to go? What do you want to reach? Is it important?". I held my breath and closed my eyes for a while. Time passed. Hmm.. I smiled. I just knew it. I kept walking and walking and taking break when I had to. No worry, I just enjoyed the journey.

Hakikat Segalanya

Saya suka berdiskusi dengan ayah saya mengenai hal-hal yang sederhana namun dalam. Beberapa waktu yang lalu sempat ngobrol ringan dan akhirnya membahas bagaimana seorang yang beriman memandang sesuatu. Kita semua tahu bahwa kalau lapar ya makan, kalau haus ya minum, kalau ngantuk ya tidur, dan kalau-kalau yang lain dengan jawaban yang nampaknya sangat masuk akal dan manusiawi. Mari kita kaji lebih dalam beberapa rasa misalnya; lapar, haus, ngantuk. Sebenarnya siapa yang merasa lapar, haus, ngantuk tersebut? Darimana rasa itu berasal dan bagaimana seharusnya menghilangkan rasa tersebut? Orang-orang yang beriman dalam kacamata pikiran dan rasa selalu mendasarkan hulu dan hilir segala sesuatu adalah Tuhan. Dalam Islam misalnya, kita diajarkan sebelum memulai segala sesuatu dengan mengucap bismillahirrahmanirrahiim. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hulu adalah Allah, adalah Tuhan, adalah Dzat yang kita sembah. Dan banyak surat menyebutkan "..hanya ke

Kearifan Masa Lalu dan Hikmah Masa Kini

Lagi suka banget baca hal-hal yang berbau sejarah, cerita pewayangan, dan kearifan masa lalu. Setelah beberapa waktu lalu sempat baca sejarah perpindahan agama Hindu-Budha ke Islam di tanah air bersamaan dengan runtuhnya kerajaan Majapahit, saya jadi penasaran dan ingin mempelajari lebih banyak tentang sejarah. Ada satu karakter yang sangat saya kagumi bernama Sabda Palon. Sabda Palon mungkin seperti Semar di cerita pewayangan, penuh hikmah dan kebijaksanaan. Mengulik-ngulik kearifan masa lalu membuat saya tertarik untuk menghubungkannya dengan realita masa kini dan mengambil hikmahnya untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah habis melahap Bhagavad Gita, dalam semalam saya  melahap novel 'Gegernya Satrio Piningit' karya Dhimas Wisnu Mahendra. Sayang, ceritanya bersambung dan masih dalam tahap penulisan, sudah tidak sabar rasanya. Novel ini menggabungkan sejarah, cerita pewayangan, ramalan dan realita kondisi tanah air. Overall, salut untuk wawasan penuli

Cowok dan Karma

Pernah denger hukum fisika yang bilang aksi = reaksi? Pasti pernah lah ya. Kalau di Buddha atau Hindu istilahnya karma. Kamu percaya karma? Aku percaya sebab akibat itu ada sih entah apa istilahnya.  Ada yang lucu dari pengalaman nolak cowok dan karma. Gak ada maksud apa-apa nih cuma mau share aja. Ada tiga cerita yang mungkin bisa diambil hikmahnya. Dulu, sempat dideketin sama cowo yang kerja di bank. Tanpa ngeliat hal lainnya yang bagus banget seperti latar belakang keluarga dan pendidikannya, kerja di bank udah gak masuk kriteria aku. Yup dulu close-minded banget mungkin, sampai riba diartikan kerja di bank #gelenggeleng. Eh, sekarang adek cowok aku kerja di bank, bank yang sama seperti cowok yang aku tolak dengan program ODP yang sama juga. Apa itu kebetulan? Sempat juga diajak serius sama seorang cowok yang pinter banget, cuma karena dia smoker aku gak mau padahal pendidikan dan kerjaannya oke banget. Well, ternyata adekku yang pinter banget juga smoker, pendidikan dan kerjaa

Jumat Hikmah

Menyadari bahwa ada orang-orang yang sedang berjuang membangun bangsa sedangkan aku disini terpuruk hal-hal dangkal yang rendah membuat aku berkaca pada hatiku sendiri betapa hinanya aku. Apa yang sudah kuberikan untuk sesama hanyalah seperti debu yang ditiup lalu hilang. Setidaknya benar-benar lah sadar sebelum raga juga hilang dan mati. Kamu disini bukan lah untuk hal yang sia-sia. Naikkan nilai kemanusiaanmu setiap waktu. Bukan, bukan untuk melebihi yang lain, namun hanya untuk bersyukur kepada Ia yang menjadikan wujudmu ada. Usiamu sekarang bukan lah waktu yang sebentar untuk menjadi dewasa dan memahami tugas kemanusiaan. Tolong jangan jadi debu lagi karena sudah terlalu banyak hal yang sia-sia. Tidak ingin kah kau ikut membantu membangun manusia walaupun hanya jadi sebuah bata? Bismilah, fokus untuk memberi.

Tweeting

Hummm.. sudah lama banget nggak nge-tweet karena sengaja aku uninstall. I like tweeting more than any other social media actually. So, may I start it again? Haha jempolnya gak bisa diem nih. I'm such a talk active person yang sebenarnya gak bisa diem dan think too much kali ya. Nah, rame banget kan dunia aku sendiri aja. Setidaknya kan gak nyusahin orang juga kalau mau ngoceh dengan nge-tweet. #pembelaanpdhlljanjigakscrollinglagi Whatsoeva, ikut-ikut gossip girls di kantor ternyata lagi ada hot news banget. Masalahnya adalah semakin banyak yang denger gosip semakin banyak juga yang nge-'tweet' atau ikut-ikutan ngomong. Yang denger gosip belum tentu tau inti masalahanya apa dan belum tentu bisa melakukan sesuatu atas gosip tersebut malah mungkin hanya membuat pandangan negatif. Harusnya aku bisa bersikap 'I don't want to know' sih karena itu bukan lingkaran pengaruh aku. Tapi kan, setiap orang butuh bersosialisai.. hehe ngeles aja dasar wanita!

Commuting Time

Today is so lovely. The traffic is so light. I just need half of my usual time to get to the office. It's the first day Indonesians get back to work after Lebaran holiday. Commuting time that means the time you need to travel from home to office could affect mood significantly. For me, short commuting time could double my power and positive view of life. I just got the interview invitation from a reputable company somewhere in central Jakarta. Who doesn't want to work there? I think everyone does but hey it takes twice of my current commuting time. Hmmppfhh! I do love to imagine living somewhere far from Jakarta with the light traffic and peaceful environment, maybe like in Singosari. Time goes so slow there and life feels so simple. However, back to reality that my everything is here in Jakarta; family, best friends, soulmate, career, hope, dream, makes commuting time just becomes a part of life. Nice or not my day still depends on what I choose to feel, right? Have a

Menemukanmu - Opick

Menemukan dirimu adalah karunia kehidupan terindah Saat jiwa hilang dan terluka Kau hadir hilangkan resah jiwa Menemukan dirimu adalah karunia kehidupan termegah Setiap detik waktu yang berlalu Harum semerbak dengan namamu Meski aku jauh tak bisa menyentuhmu Bayangan tentangmu hapus segala dukaku Cinta engkau hadir cinta engkau dekat Cinta memaksaku hadirkan segala tentangmu di hatiku Warna dunia kan berubah hitam putih di wajahnya Tangis tawa luka sepi cinta kan abadi selamanya Meski aku jauh tak bisa menyentuhmu Bayangan tentangmu hapus segala dukaku Cinta engkau hadir cinta engkau dekat Cinta memaksaku hadirkan segala tentangmu selamanya Menemukan dirimu adalah karunia kehidupan terindah Setiap detik waktu yang berlalu Harum semerbak dengan namamu

Integritas

Aku belajar banyak dari pengalaman ketemu orang-orang hebat. Salah satu karakter yang penting banget ada dari seorang leader yang aku lihat adalah integritas.. walk the talk or doing the right thing when nobody is watching. Di dunia maya seseorang bisa jadi siapapun yang ingin ia tampilkan. Misalnya ketika kita put nama kita let say funboy123, we can act differently and speak bluntly. Kita berpikir bahwa kita gak harus bertanggungjawab atas tindakan kita toh gak ada yang kenal juga. Nah, itulah kenapa di dumay yang dinamakan kebebasan bisa diartikan bebas untuk bersikap gak sopan terhadap orang lain. I'm not saying that I'm a good person either. Intinya sih, sadar aja di dumay kamu harus hati-hati. Sayangnya, ketika kamu ikut kehilangan integritas mungkin kamu hanya akan menemukan orang yang juga gak punya integritas. It's just like a vibration, right? Ketika kamu punya karakter yang oke, dimana pun dan sama siapapun kamu pasti menjaga integritas karena kamu sadar bahwa

Hoppipolla*

Semalam ceritanya iseng pergi makan di depan komplek. Jalan lah di tengah hujan besar aku, adek, sama mama. Di tengah nikmatnya makan dan derasnya hujan, tiba-tiba nyeletuk ke mama, 'Ma, bawain payung aku ya. Aku mau hujan-hujanan.' Si mama cuma senyum-senyum aja gak kaget karena tau kelakuan anaknya yang emang kaya bocah. Adekku nan baik hati pun berinisiatif nemenin kakaknya yang tetiba kesambet mau hujan-hujanan. Malam jumat, hujan besar, komplek sepi horor banget kan. Jadilah sepanjang jalan dari tempat makan ke rumah lari-lari, lompat-lompat, semedi di bawah air terjun alias pancuran air dari genteng rumah orang dan ngumpet ketika ada motor lewat. Lebih hancurnya lagi adalah kita buat challenge beli es krim ke Indom*rt dengan pakaian yang basah kuyub. I successfully did it. Si mas ganteng kasirnya cuma senyum aja ngeliat aku tanpa nanya. Bingung juga kali dia ya.. Sampai rumah gak langsung pulang, mampir dulu ke taman dan main ayunan. Nengok ke kanan ternyata teman-temann

Malam Terakhir

Andai ini malam terakhirku, ingin ku tanyakan pada langit kepada siapa hatiku berlabuh dan mendengarnya menjawab "kepada Tuhanmu." Andai ini malam terakhirku ingin aku mendengar surat ar-Rahman seperti seakan-akan Ia berucap langsung. Maaf maaf maaf telah begitu lalai.. Dan kebaikan apapun yang kau lihat padaku hanyalah karena Ia menutupi aib-aibku. Kebaikan dan kemuliaan semuanya milikNya. Kesalahan dan keburukan adalah pada diriku. Aku ingin kembali.. Taqobalallahu minna waminkum. 01 Syawal 1437 H.

Flying without Wings by Westlife

Everybody's looking for that something One thing that makes it all complete You'll find it in the strangest places Places you never knew it could be Some find it in the face of their children Some find it in their lover's eyes Who can deny the joy it brings When you've found that special thing You're flying without wings Some find it sharing every morning Some in their solitary nights You'll find it in the words of others A simple line can make you laugh or cry You'll find it in the deepest friendship The kind you cherish all your life And when you know how much that means You've found that special thing You're flying without wings So impossible as they may seem You've got to fight for every dream ‘Cause who's to know which one you let go Would have made you complete Well, for me it's waking up beside you To watch the sunrise on your face To know that I can say I love you At any given time or place It's

Selamat Ramadhan

Bukan kah di mata Tuhan kita semua sama dan Ia hanya melihat hati? Lalu mengapa masih melihat bungkus dan bisa-bisanya merasa lebih baik atau lebih rendah dari yang lain? Manusia.. Selamat merasai rasa manusia yang sama di Ramadhan ini :)

Kosong

Mungkin kita terbiasa dengan ramai dengan keluarga dengan kekasih dengan teman atau yang lain yang menemani. Kosong seperti di ujung kebiasaan kita hingga ia menjadi sesuatu yang asing. Lumrah halnya jika setiap sesuatu yang asing membentuk ketakutan yang biasanya dihindari. Kosong adalah hampa tidak ada apa-apa. Apakah ia semenyeramkan yang kita pikir? Apa masalahnya jika kita merasa kosong? Mungkin kita hanya tidak terbiasa saja? Seperti yang bukan kebiasaan menjadi sebuah ketidaknyamanan. Namun, mungkin kita perlu beristirahat dari semua kebisingan dan yang biasa menemani. Mungkin kekosongan tidaklah semenyeramkan yang kita pikir. Setiap kekosongan melahirkan kesepian. Kesepian mendalam entah mengapa terasa begitu menyeramkan. Sayangnya setiap kali kesepian menghampiri kita mencari dalam yang lain. Namun, setiap yang lain ada setiap itu pula kita kecewa. Kesepian kita tidak benar-benar hilang. Mungkin memang bukan seperti itu caranya menghadapi sepi. Kita hanya harus belajar terbia

Subjektif

Mengetahui bahwa kita memang tidak sempurna membebaskan kita yang malah membuat kita tampak sempurna. Sebuah anomali yang menarik ketika kita sadar dan melepasnya namun kita mendapatkannya. Aku baru sadar kalau yang namanya manusia selalu bersikap subjektif sebagaimana pun ia berusaha untuk objektif. Pikiran, prasangka, anggapan hanyalah olah pikir yang terbatas pada pengetahuan, prinsip, dan nilai kita sendiri. Begitu juga anggapan mengenai orang lain ternyata hanyalah pikiran subjektif yang tanpa kita sadari sering kita terima sebagai kebenaran. Padahal kebenaran haruslah tetap, tidak berubah, dan bersifat universal. Selain itu mungkin hanyalah anggapan yang kita setujui benar adanya. Salah satu kebenaran yang aku benar-benar yakini adalah bahwa dimanapun dan kapanpun rasa manusia akan selalu sama. Fitrah kita sama hanya keinginan kita yang membedakan. Karena manusia tidak luput dari subjektifitas, aku siap mengkaji ulang dan mengevaluasi setiap pengetahuan, prinsip, dan nilai yang

Derawan.. I'm in love!

Kalau kamu suka mandangin laut yang berbatasan langit dan suasana yang sepi, try Derawan. I do love it more than Bali or Lombok. Ada beberapa pulau yang bisa kamu kunjungi, my favorite is sangalaki. Disini kamu bisa liat tukik, anak penyu. Bukan tukiknya yg menurut aku menarik, tapi mystical scenerynya.. uuuh keren bgt! Favoritnya cewek2 sih maratua, pulau dengan resort di atas laut biru toska dan dasarnya pasir putih. Cocok banget buat yang mau honeymoon hihi.. so romantic! Pulau lainnya itu kakaban, danau dengan jelly fish yang gak nyengat. Hati-hati lho pegangnya, mereka lembut bgt. Di Derawan hampir setiap hari aku liat pelangi dan bentangan secuil pasir putih di tengah laut biru yang biasa disebut gusung sanggalau. Duh.. jd galau. Hehe kidding.. Damai banget mandangin laut sambil dengerin paradise nya coldplay.. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? ❤❤❤

Al Hikam

Seseorang mengenalkanku padanya. Mmh, sebuah bahasa baru untuk jiwaku. Baru saja membaca sedikit isinya, namun aku sudah tertampar dan diam merenung. Ya Rabb, bagaimana mencintaiMu tanpa merasa butuh? Bagaimana mencintaiMu karena Kau pantas dicinta, mencintaiMu tanpa syarat? Sungguh, ibadahku hanyalah karena aku punya pinta, karena aku punya ingin.. Ya, hanya sebatas itu aku mencintaiMu..

A polish woman

Two years ago, I met a polish woman. She is my marketing director's wife. At the time, my boss asked me to accompany her all the day while her husband had meeting with the management. It was my first experience in entertaining a foreigner. Lucky me, everything went well and we talk a lot randomly. I remember two things from her. First, she said that I had a very good complexion. Hehe of course, since I worked for a skin care company. And then, that every night she always pray to God to show her things she could really control  and things she should ignore. She said that it gave a huge impact in her life. Last night I repeated her prayer, 'Focus only on things I can control and ignore the rest.' Hmm, realizing that many things should not be responded is great. Realizing that I've wasted my energy for things not really matter makes me worrying less.. Suddenly, everything becomes so bright and I thank God for that :)

Sayu

Melihat mata di dalam cermin Menemukan jiwa berlumur nafsu Fisik telah dijaga namun hati penuh noda Tuhan, ku lihat ia mendekatiMu dengan melaju Aku hanya tertunduk sayu Menopang imanku yang layu Ah, aku masih harus banyak belajar Tentang apa itu rasa Untuk menjadi manusia sebenarnya Bukan malaikat bukan iblis pun bukan binatang

Jangan terburu-buru jatuh cinta

Tulisan ini disadur dari sebuah blog yg saya lupa namanya. Semoga berkenan untuk saya tampilkan disini.. Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta, Jika pada kenyataannya kita masih terlalu awam untuk mengerti apa makna cinta yang sesungguhnya. Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta, Jika dalam diri kita masih tersimpan hawa nafsu yang justru akan merusak kefitrahan cinta. Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta, Jika pada akhirnya kita hanya terbelenggu akan buaian-buaian keindahan sesaat. Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta, Jika di balik keindahan cinta justru akan membutakan mata hati kita. Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta, Jika pada kenyataannya masih banyak kita lihat mereka dengan bangganya memamerkankan cinta belum halalnya. Dan tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta, Jika kita belum terlalu kuat iman untuk menjalaninya yang justru memudarkan cinta kita kepada-Nya. Bukan kita tak ingin untuk mendapatkannya, Bukan kita tak

Adik

Saya punya seorang adik cewek. Ia tipe yang polos dan ceria. Sepertinya dia menganggap semua orang itu baik. Saya cukup khawatir apakah ia bisa menjaga dirinya dengan baik. Sampai saat ia meminta izin kepada orang tua saya untuk pergi bersama temannya ke Anyer. Satu pesan saya kepadanya, 'dek, lu jangan goblok.' Hari ini ia cerita tentang seorang teman cowoknya yang sedang pdkt. Untungnya, cowok ini sopan, ia meminta izin kepada orang tua saya setiap menjemput adik saya. Ia bilang pada adik saya dalam hal memilih cowok katanya haruslah seperti ini: Menjemputmu di rumah Meminta izin kepada orang tuamu Mengajakmu main tidak lebih dari jam 9 malam   Mengantarmu kembali sampai ke rumah Menjagamu dengan baik dan takut Tuhan  Ya memang agak khawatir menjaga adik yang baru puber, tapi saya harus percaya ia bisa menjaga dirinya. Sama seperti orang tua saya yang percaya pada saya :)

Skin Check

Sudah lama banget mau skin check di SK-II gegara rajin browsing review beauty blogers hehe, tapi gak pernah jadi. Well, akhirnya Jumat kemarin iseng chat teman dan janjian di MKG pulang kerja. Setelah cipika-cipiki, makan ramen di Tokyo Belly (tempura ramennya enak lho) dan curcol, akhirnya kita bertiga (aku, muthi, hasma) ke counter SK-II yang letaknya ada di dalam Sogo. Mbanya ramah banget. Kita bertiga dicek satu-satu dan you know what? Amazed banget karena ternyata umur kulitku 23 tahun. 4 years younger.. yippiee! Padahal selama ini ngerasa kelihatan lebih tua dari umur aslinya ditambah kulit wajahku menghitam setelah pulang dari Bali. Cuma memang untuk bagian bintik hitamnya parah banget cuma 10%. Selain skin check, kita juga dibolehin trial produknya langsung; lotion, essence, whitening spot, dan moisturizer hihi.. Ini beberapa tips dari mba beauty concultant-nya buat aku: Rutin merawat dan membersihkan kulit dengan skin care yang sesuai. Hindari produk yang memperkecil

Ibu

Pagi ini saya berangkat kerja bersama kedua orang tua saya. Momen yang jarang sekali terjadi dalam hidup saya, berangkat bersama-sama. Orang tua saya berangkat karena hari ini tepat 40 hari nenek saya tercinta berpulang. Sudah beberapa hari ini mama saya selalu terlihat sedih. Menurutnya, itu karena setelah 40 hari roh benar-benar akan berpulang. Saya sempat browsing dalam perjalanan pagi ini dan entah bagaimana saya menemukan kutipan ini. Andai saat itu kau bisa melihat Ibumu. Saat ia tersenyum lebar sambil mengusap-usap perutnya yang membuncit. Bertaruhlah denganku, kau tak mungkin sekalipun berniat melukai perasaannya!  Bertaruhlah denganku, jika pada saat itu kau bisa melihatnya dan menyadarinya  seperti aku melihatnya dan menyadarinya, janganlah menyakitinya, berniatpun kau tak!  Ia perempuan yang cantik,sampai terasa ke hati... ( Rahim - Fahd Djibran hal 78) Deg.. saya tersentak. Saya perhatikan wajah mama saya dan membayangkan bagaimana nanti saya yang be

Tujuan

Ambil waktu 5 menit saja merenungkan baik-baik apa tujuan hidup kita. Apa yg paling penting bagi kita? Banyak orang terpaku pada apa yang nampaknya penting, harta, jabatan, gelar, dll. Coba tanya ke hati kecil kita, apakah memang itu yg paling penting? Untuk apa semua yg nampak itu? Untuk aktualisasi diri kah? Ujung yg nampak hanyalah pada rasa 'wah'.. Wah melebihi orang lain. Wah bergelar tinggi. Wah berharta banyak.. Sangat disayangkan jika rasa wah adalah yang paling penting bagi kita. Saya menemukan tujuan saya dalam islam. Bukan, bukan menunjuk satu agama. Agama bagi saya adalah pedoman hidup dan saya lebih tertarik untuk mengupasnya lebih dalam. Kata islam sendiri berarti selamat. Maka, tujuan hidup saya adalah agar saya selamat. Selamat dalam pengertian selanjutnya adalah masuk surga. Jika selamat saya adalah surga maka jawaban tujuan hidup saya adalah masuk surga. Lalu apa surga itu? Dimanakah surga itu? Surga dengan berbagai macam penggambarannya dapat diartik

Menghapus Jejakmu - Peterpan

Terus melangkah melupakanmu Lelah hati perhatikan sikapmu Jalan pikiranmu buatku ragu Tak mungkin ini tetap bertahan Perlahan mimpi terasa mengganggu Kucoba untuk terus menjauh Perlahan hatiku terbelenggu Kucoba untuk lanjutkan hidup Engkau bukanlah segalaku Bukan tempat tuk hentikan langkahku Usai sudah semua berlalu Biar hujan menghapus jejakmu Lepaskan segalanya Lepaskan segalanya

Mimpi

Saya orang yang mudah bosan, entah itu tentang pekerjaan, tentang pelajaran, bahkan tentang hubungan. Rasanya saya tidak pernah benar-benar terikat dengan rencana sendiri. Setiap orang punya mimpi atau sekedar keinginan sederhana akan sesuatu. Ada yang bersabar memperjuangkannya, namun ada juga yang hanya bermimpi dan melupakannya. Saya penasaran dengan apa yang benar-benar orang ingin lakukan dalam hidup mereka dan mengapa mereka belum melakukannya. Pertanyaan ini secara random saya ajukan ke kolega saya dengan bercanda. Ia langsung menjawab, " Banyak hal yang gw inginkan dan belum bisa karena gak ada uangnya". Saya kembali bertanya, "Bukan karena gak ada waktu atau karena lu malas?" Ia jawab bukan, memang karena nggak ada uangnya.  Uang, waktu dan faktor diri biasa menjadi alasan seseorang belum melakukan apa yang selama ini ia impikan. Namun, koq rasanya saya tidak terima ya kalau alasannya uang atau waktu atau keadaan lainnya. Seakan kita menyalahkan ap

Februari dan Kasih Sayang

Kemarin tanggal 14 Februari yang notabene nya hari Valentine. Saya tidak melarang ataupun merayakannya. Terserah saja bagaimana kita memaknainya. Tapi memang, Februari ini spesial. Kemarin sahabat saya tersayang melangsungkan pernikahannya. Akhirnya, dengan lelaki yang sudah 2 tahun bersamanya.. Dan teman baru saya berulang tahun pada hari yang sama. Namun, Ia mengeluh karena resolusi yang dibuatnya 2 tahun lalu gagal total, pun resolusi untuk menikah. Saya tersenyum. Sebelumnya, 12 Februari adalah tanggal anniversary orang tua saya. Usia pernikahan mereka sama dengan usia saya tahun ini, 28 tahun. Sungguh saya sangat menyayangi keduanya. Ibu saya menikah saat berusia 26 tahun dan setahun lebih muda dari ayah saya. 21 Februari ini juga adik bungsu saya berulang tahun. Adik saya yang paling cerewet. Entah bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada saya ia seakan datang dan menyelamatkan saya. Namun, ia juga yang paling gemar bertanya, "Mba, kapan nikahnya?". Duh..

Tenang

Ketika imanmu kuat, keyakinanmu mantap bahwa Allah adalah Rahman dan Rahim, hatimu menjadi tenang. Tidak ada lagi alasan yang bisa mencuri ketenanganmu. Sejatinya ketika kamu percaya Allah itu Pengasih dan Penyayang baik masa senang maupun susah, keduanya menjadi bentuk kasih sayangNya. Yang kamu lihat selalu adalah kasih sayang dalam bentuk atau manifestasi apapun. Sedahsyat itu pengaruh keyakinan atau niat dalam kehidupan, maka ia menjadi bab pertama ilmu. Sungguh cukup jika kita memegangnya erat dan tidak pernah berhenti meyakini.Bismillah, mari menjalani setiap detik dengan niat beribadah dan berbuat baik.. agar amal-amal kita berbuah ranum agar lelah kita berganti nikmat agar hati selalu tenang. Dan.. kekayaan sejati adalah hati yang merasa cukup :) 2015.. when i fall in love with Ar - Rahman so much

Memilih

Setiap manusia mempunyai sesuatu yang ingin dicapainya sepenuh hati bahkan mungkin sampai mati. Entah itu kekuasaan, keluarga, harta, ataupun cinta.  Suatu ketika, seseorang yang sangat saya sayangi datang dan bercerita. Ia ingin mencapai nirwana. Layaknya seorang biksu yang menyadari bahwa hidup ini adalah kosong dan ujung tertinggi adalah nirwana, ia berkata dengan terbata "Saya ingin mencapainya."Lalu ia bertanya pada saya,"Bagaimana jika saya meninggalkan keluarga?". Hening.. Saya terdiam, mengeja tanyanya kata demi kata dalam hati. Bagi saya dan baginya, keluarga adalah segalanya. Saya bertanya kembali padanya.. "Apakah engkau harus memilih diantara nirwana atau keluarga?" Dengan lirih ia menjawab, "Ya, karena tidak mungkin ada yang lain untuk mencapai nirwana. Kepasrahan ini harus total tanpa ingin." Ehmm.. Saya jadi ingat cerita nabi Ibrahim AS. Ia diminta mengorbankan Ismail yang paling dicintainya. Ketika itu ia ragu, namun keya